Slamet bersekolah di sebuah desa terpencil di daerah pedalaman.
Teman-teman sekelasnya sangat membencinya, bukan apa-apa, tapi Slamet memang sangat bodoh dan sering membuat kekacauan.
Bahkan gurunya sekalipun, sangat jengkel kepadanya.
Ibu Slamet, sangat menyayangi Slamet.
Suatu hari, Ibu Slamet ingin melihat apa yang dilakukan Slamet di sekolahnya.
Ibu guru Slamet kemudian menceritakan bahwa Slamet adalah anak yang sangat menjengkelkan.
Tak terima atas perkataan ibu gurunya, Slamet kemudian dipindahkan ke sekolah lain yang lebih mahal dan abgis.
20 tahun telah berlalu..
Kini sang Ibu Guru juga sudah tua.
Ibu guru juga menderita penyakit yang memang belum ada obat dan peralatan memadai di daerah itu.
Berkat saran salah seoran dokter, Ibu guru diharuskan untuk melakukan pengobatan di kota.
Pengobatan pun sukses.
Saat itu masih di rumah sakit tempat Ibu guru berobat.
Ibu guru yang masih merasakan efek obat perlahan membuka matanya.
Yang dilihat adalah seorang dokter muda yang sangat tampan, sedang menatapnya dan tersenyum padanya.
Tapi kemudian Ibu guru panik.
Ia menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, wajahnya mulai membiru.
Tampak ia akan mengatakan sesuatu kepada dokter muda tadi.
Namun semuanya terlambat.
Ibu guru dinyatakan meninggal dunia.
Dokter tersebut sangat terpukul.
Ia mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Sesaat kemudian, ia menoleh ke belakang dan mendapati Slamet mencabut colokan listrik alat bantu pernapasan untuk digantikan dengan charger handphone.
Apakah tadi Anda mengira bahwa Slamet-lah sang dokter ganteng tadi?
Salah….
Makanya, jangan terlalu banyak nonton acara motivasi dan kisah cinta romantis sob….
Teman-teman sekelasnya sangat membencinya, bukan apa-apa, tapi Slamet memang sangat bodoh dan sering membuat kekacauan.
Bahkan gurunya sekalipun, sangat jengkel kepadanya.
Ibu Slamet, sangat menyayangi Slamet.
Suatu hari, Ibu Slamet ingin melihat apa yang dilakukan Slamet di sekolahnya.
Ibu guru Slamet kemudian menceritakan bahwa Slamet adalah anak yang sangat menjengkelkan.
Tak terima atas perkataan ibu gurunya, Slamet kemudian dipindahkan ke sekolah lain yang lebih mahal dan abgis.
20 tahun telah berlalu..
Kini sang Ibu Guru juga sudah tua.
Ibu guru juga menderita penyakit yang memang belum ada obat dan peralatan memadai di daerah itu.
Berkat saran salah seoran dokter, Ibu guru diharuskan untuk melakukan pengobatan di kota.
Pengobatan pun sukses.
Saat itu masih di rumah sakit tempat Ibu guru berobat.
Ibu guru yang masih merasakan efek obat perlahan membuka matanya.
Yang dilihat adalah seorang dokter muda yang sangat tampan, sedang menatapnya dan tersenyum padanya.
Tapi kemudian Ibu guru panik.
Ia menggerak-gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, wajahnya mulai membiru.
Tampak ia akan mengatakan sesuatu kepada dokter muda tadi.
Namun semuanya terlambat.
Ibu guru dinyatakan meninggal dunia.
Dokter tersebut sangat terpukul.
Ia mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Sesaat kemudian, ia menoleh ke belakang dan mendapati Slamet mencabut colokan listrik alat bantu pernapasan untuk digantikan dengan charger handphone.
Apakah tadi Anda mengira bahwa Slamet-lah sang dokter ganteng tadi?
Salah….
Makanya, jangan terlalu banyak nonton acara motivasi dan kisah cinta romantis sob….
